Tulisan ini kado untuk cucuku, Deden.

Diposting oleh Unknown on Selasa, 03 Maret 2009






Uways or Umair or Deden ?

"Dedennn...",teriakku memanggil.
Tak ada yang menyahut.
"Dedennn...!!,"teraikku lagi. Anak gadisku datang, cuma melongok emaknya dengan tampang bengong. Sedang jejakaku no 3 bertanya,"Mah, Deden sapa?, Ummah sedang telpon tah?",tanyanya tak kalah bengong.

Tiba-tiba tawaku meledak. Tak tahan juga melihat tampang bengong penuh tanda tanya diwajah jejaka dan gadisku ini. Makun saja mereka mendorong-dorong tubuhku untuk mengatakan siapa si Deden.

Sambil menahan tawa yang benar-benar tak tertahankan, kubilang,"Nak, nanti cucuku kuberi panggilan Deden",kataku sambil membayangkan pasti Nadia berteriak tak mau. Karena semua keluarga kami memilih nama dengan nama yang berbau islami dan mengandung simbol doa.

"Mahh...gak lah..apa-apaan sih?",jeritnya kaget.
"Nikah ja 3bulan lagi, nah nama panggilan sudah dibuat, Deden lagi..",sambungnya sambil berteriak dalam tawa meledak.

Jadilah sehari-hari nema si Deden jadi bahan canda kami. Seringnya berpura-pura ada sosok bayi kecil lucu yang hadir dalam kehidupan kami dan,"Deden...ayo turun Nak...kok laptop Ummah di naiki seh..",seloroh entah siapa diantara kami bertiga bila ingin memecah hening. Maka tawa segera mencair.

Mbak Nadia kupanggil Ibunya Deden. Noval memanggilku Neneknya Deden. Dan Noval punya panggilan Oomnya Deden. Hehehehe.



Suatu sore, Cutkak Fadia telp. Setelah panjang lebar bincang, dia tiba-tiba bilang,"Mah, Cutkak pengen adik Mah. Kapan ya Mah punya adik?".
Fiuuuhhh....
Kujawab,"Iya, ntar lagi bila Mbak Nadia menikah ma Bang Fau, Cutkak segera punya adik ya Nak.."
"Sapa Mah namanya?"
"Deden, Nak.."
"Sapa Mah.."
"Deden!!"
"Kok Deden sih Mah, aku gak mau. Aku ingin adikku bernama Uways. Uways AlQarni. Seperti adiknya Umair ya Mah. Biar adikku bernama Uways ada 3 orang Mah. Karena disini Indah temanku punya adik Uways juga. Ya..namakan Uways ya Mah..jangan Deden..",pintanya lucu.
"Insya Allah Nak", kataku sambil tak tahan melepas tawa gara-gara Deden.
Uways, Umair atau Deden..tak jadi soal. Tapi kami semua hendak menjemput kehadiranmu wahai cucuku dalam segenap doa ditiap shalat 5 waktu juga sunnahnya, agar dzurriyatku lahir menjunjung tinggi risalah Rasul.

Oh cucuku sayang, Granny sayang kamu Nak... Selamat datang wahai cucuku dalam doa dan harapan. Engkau pasti sedang menantikan untuk segera hadir di kehidupan bersama kami semua. Insya Allah dalam berkah.
Kami akan sangat berterima kasih apabila anda menyebar luaskan artikel Tulisan ini kado untuk cucuku, Deden. ini pada akun jejaring sosial anda, dengan URL : http://teteskasih.blogspot.com/2009/03/tulisan-ini-kado-untuk-cucuku-deden.html

Bookmark and Share