Sampaikanlah Pada Allah Langsung...

Diposting oleh Unknown on Jumat, 20 Februari 2009





Sejak sore kemarin aku menangis berderai-derai. Perasaan menghentak-hentak di dalam ruang hatiku. Airmata mengucur deras. Pilu menyayat dalam lolongan panjang dikoridor qalbu tanpa ada yang mendengar.



Putri tertuaku, Mbak nadia mendatangiku yang sesenggukan di tempat tidur.
"Mah, ada apa?"
"Sms Ayah, Nak..."
"Kenapa Mah?"
"Cutkak akan diambilnya, Ayah berubi-tubi sms..",kataku tanpa memperdulikannya yang duduk dibelakang punggungku.
Tangan lembutnya memegang tanganku. Dia diam seribu bahasa menyaksikan ibunya yang sedang bergulat melawan ketidakadilan tekanan.
Mbak Nadia mengelus punggungku, menciumnya dalam-dalam. Perasaanku menjadi begitu damai.
Tak lama kemudian adiknya yang nomor 3 duduk disebelahnya. Dia mencium pipiku,"Mah, kenapa?",tanyanya pelan. Kutatap wajah 2 bocahku, kutersenyum dan kurengkuh dalam pelukan. Kubisikkan,"Ummah sayang kamu".

Begitu syahdu cinta antara aku dan anakku. Semakin mengucur deras airmataku. Kali ini bukan karena kusedih, tapi kubersyukur akan bias KasihNya yang dipancarkan dihati anak-anakku.


Dipertiga malam yang dingin dibalut senyapnya sunyi, kugelar tumpahan rasa diatas sajadah dalam bait-bait qiyamul lail. Teringat bagaimana guruku Syekh Mustafa AlHaqqani memulihkan luka jiwa semua muridnya dengan syair doa,

Ya Thawwaab tub 'alainaa - Warhamnaa wandhur ilainaa
Qad kafaani 'ilmu Rabbii - Min sualiy wakhtiyaari
Fadu'a'i wabtimaali - Syahidunli biftiqaariy
Yaa Ilaahiy wa maliikiy - Anta ta'lam kaifa haaly

Wahai Penerima taubat, terimalah taubat kami - Kasihilah kami dan lihatlah kami,
Sungguh cukup bagiku pengetahuan Tuhanku - Dari segala pertanyaanku dan usahaku,

Wahai Tuhanku dan Penguasaku - Engkaulah lebih mengetahui bagaimana keadaanku.

"Duh Gusti Pengeran... Dalem niki namung Panjengan titipi amanah. Putra-putri ingkang dititipaken, terlalu istimewa. Bagaimana kuharus bersyukur, sedang ibadahku tak sebanding.
Hamba serahkan kepadaMu Navis yang hari ini hari ke-4 terbaring sakit dalam perawatan di PP Al Amien. Engkau Maha Kuasa atas dirinya. Berilah ia kesembuhan lahir batin.
Hamba serahkan Cutkak Fadia padaMu, permata hati harapan yang terlalu luarbiasa, didiklah dia lewat para asatidzatnya, lindungi dia, berilah kesempatan hamba sebagai ibunya tak terpisah dengannya sampai waktu yang Engkau tentukan,
Hamba serahkan Nadia pada pengaturanMu, berkati jalan yang akan ditapaki dalam rumah tangga kelak dan cita-cita mengabdi,
Hamba serahkan Noval dalam rencanaMu....."

Kuadukan dalam penyerahan semua persoalan pada Allah. Kubisikkan dalam-dalam kurindu Abuya dan keluarga yang berkasih sayang dalam beningnya cinta. Dustur...Dustur...Madad....Madad ya sayyidi Madad ya Rasulallah Madadulhaqq, Ya Ilahi anta maqsudiy wa ridhaka mathlubiy,ighfirliy dzunubiy...



AJAIB
Perlahan-lahan perasaan sedih yang bergulung-gulung seakan berasap keluar..seperti vacum cleaner menghisap debu, seperti es mencair, seperti mentega yang meleleh...uff...ringan, ringan,ringan.

Ada kekuatan untuk semakin yakin bahwa Tidak Ada Yang Mustahil Bagi Allah. Semua yang terjadi atas izinNya. Persilakan masalah numpang lewat. Justru yang menjadi masalah utama adalah naik turun frekwensi kesungguhanku pada Allah, Rasulullah, Mursyid dan guruku. Aku tetap akan terus berjuang meraih ketulusan, kerendahatian, menghias dan merasakan cinta sesungguhnya berkat nabiku dan berkat guruku. Bila lurus hatiku maka akan lurus agamaku. Perjuangan yang sungguh berat tanpa rahmatNya!

Bukankah Allah-lah yang menguasai segala-galanya; mutlak, tidak ada satu celah pun yang luput dari kekuasaan Allah, tidak ada setitik debu pun yang luput dari pengawasan Allah. Begitu sempurna, segala-galanya Allah yang membuat, Allah yang mengurus, Allah yang menguasai.

Tidak mudah memang untuk selalu bersungguh-sungguh menyandarkan diri hanya kepada Allah. "Wamayatawakkalalallah fahuwa hasbu", (QS. At Thalaq [65] : 3). Hati yang bulat tanpa ada celah, tanpa ada retak, tanpa ada lubang sedikit pun bahkan lintasan keraguan pun tidak perlu diizinkan.Seutuhnya penuh, hati hanya kepada Allah, bukankah bakal dicukupi segala kebutuhannya. Allah Maha Pencemburu pada hambanya yang bergantung kepada makhluk, apalagi bergantung pada benda-benda mati. Mana mungkin? Sedangkan setiap makhluk ada dalam kekuasaan Allah. "Innallaaha ala kulli syai in qadir".
Aku teringat nasihat Syekh Abdul Qadir Jailany pada putranya Abdul Wahhab :
1.Takutlah kepada Allah dan jangan takut ghairullah (selain Allah)
2.Serahkan segala harapanmu dan segala keperluanmu hanya kepada Allah. Janganlah kamu berharap ghairullah
3.Tumpukanlah kehendakmu dan permintaanmu hanya kepada Allah dan bukan pada ghairullah,
4.Tawakallah kepada Allah semata. Bersatulah dengan Dia 3x!
Aku selalu mengajak semua anak-anakku untuk terus menerus meminimalkan penggantungan. Karena makin banyak bergantung, siap-siap saja makin banyak kecewa, sebab yang kita gantungi, "Lahaula wala quwata illa billaah" (tiada daya dan kekuatan yang dimilikinya kecuali atas kehendak Allah). Maka, sudah seharusnya hanya kepada Allah sajalah kita menggantungkan, kita menyandarkan segala sesuatu, dan sekali-kali tidak kepada yang lain, Insya Allah!
Kami akan sangat berterima kasih apabila anda menyebar luaskan artikel Sampaikanlah Pada Allah Langsung... ini pada akun jejaring sosial anda, dengan URL : http://teteskasih.blogspot.com/2009/02/sejak-sore-kemarin-aku-menangis.html

Bookmark and Share